Selasa, 24 Maret 2009

pengantar manajemen

BAB I

PENDAHULUAN


  1. Latar Belakang

Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Sementara itu, Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal; dalam berbagai bidang seperti industri, pendidikan, kesehatan, bisnis, finansial dan sebagainya. Dengan kata lain efektif menyangkut tujuan dan efisien menyangkut cara dan lamanya suatu proses mencapai tujuan tersebut.

Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat di dalamnya. Pada umumnya ada empat (4) fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing (pembentukan staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis diharapkan mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk mendapatkan hasil manajemen yang maksimal.

Ilmu manajemen merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang disistemisasi, dikumpulkan dan diterima kebenarannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya metode ilmiah yang dapat digunakan dalam setiap penyelesaian masalah dalam manajemen. Namun selain itu, beberapa ahli seperti Follet menganggap manajemen adalah sebuah seni. Hal ini disebabkan karena kepemimpinan memerlukan kharisma, stabilitas emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuan menjalin hubungan antaramanusia yang semuanya itu banyak ditentukan oleh bakat seseorang dan sulit dipelajari.

  1. Permasalahan

Dalam makalah ini, penyusun akan memberikan gambaran mengenai pembahasan- pembahasan tentang peranan manajemen dalam organisasi, yang ada antara lain :

  1. Pengertian dan proses manajemen

  2. Manajemen dan manajer

  3. Manajer dan organisasi

  4. Organisasi sebagai fungsi manajemen

  5. Manajer dan lingkungan eksternal organisasi

  6. Perkembangan teori manajemen dan berbagai pendekatan manajemen

  7. Perencanaan dan pembuatan keputusan

  8. Pengendalian

  1. Tujuan dan Manfaat

Tujuannya : Dalam penulisan makalah ini bertujuan agar kita mengetahui dan memahami apa peranan Manajemen dalam organisasi.

Manfaatnya : Dengan mengetahui peranan manajemen dalam organisasi dapat menambah pengetahuan dan mengimplementasikannya guna menciptakan organisasi yang kondusif.





BAB II

PEMBAHASAN


  1. Pengertian dan Proses Manajemen

Dalam setiap jabatan manajer selalu melekat satu tanggung jawab utama: membantu organisasi untuk mencapai kinerja yang tinggi melalui pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki, baik manusia dan material. Ini semua akan tercapai melalui proses manajemen, yang secara formal diartikan sebagai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian terhadap penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan.

Komentar Hery Mintzberg, seorang ahli teori manajemen terkenal, berikut ini menunjukkan bahwa manajer merupakan suatu jabatan yang sangat penting : ”Tak ada jabatan di dalam masyarakat kita yang lebih penting dari seorang manajer. Manajerlah yang menjadi penentu apakah lambaga-lambaga sosial melayani kita dengan baik atau mereka justru menyia-nyiakan potensi dan sumber daya yang kita miliki. Sekarang sudah waktunya untuk meninggalkan pola pikir lama tentang kerja manajerial dan mulai mempelajarinya secara realistis sehingga kita dapat segera memulai tugas berat untuk mningkatkan hasil kerja manajerial tersebut.”

  1. Manajemen dan Manajer

Kerja merupakan suatu kegiatan yang menghasilkan nilai bagi orang lain. Pendapat bahwa pekerja dan kebutuhan untuk bekerja dengan baik sehingga mampu memberikan kesejahteraan bagi orang, organisasi, dan masyarakat secara keseluruhan, menjadikan studi tentang ”manajer” dan ”manajemen” sebagai suatu hal yang sangat perlu.

Manajer adalah orang yang bertanggung jawab atas hasil kerja satu orang atau labih dalam suatu organisasi. Dengan menempati posisi yang sering disebut dengan berbagai macam istilah (seperti penyelia/supervisor, pimpinan kelompok, kepala divisi, administrator, wakil presiden dan sebagainya), para manajer adalah mereka yang mendapatkan laporan dari pihak lain. Orang-orang yang melaporkan semacam itu, biasanya disebut sebagai bawahan langsung, yang bersama-sama para manajer merupakan sumber daya manusia yang penting dan utama dalam suatu organisasi. Mereka menggunakan sumber daya material, fasilitas, dan uang untuk menghasilkan barang dan jasa yang ditawarkan oleh organisasi kepada konsumen.

Masing-masing manajer, pada hakikatnya melakukan fungsi-fungsi yang sama (dari sudut proses) yaitu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan). Namun dilihat dari corak kegiatannya terdapat perbedaan, sesuai dengan tingkat-tingkat manajer itu dalam suatu perusahaan. Tugas fungsi-fungsi setiap manajer adalah sama, hanya corak kegiatannya yang berbeda, sesuai dengan tingkatan manajer itu dalam perusahaan atau organisasi di mana ia bekerja.

Dari skema diatas terlihat bahwa ada tiga tingkatan manajer yaitu sebagai berikut.

  1. Top manager atau manajer tertinggi, disebut juga pucuk pimpinan, yang termasuk dalam golongan ini adalah anggota-anggota board of manajer (dewan direksi) dan presiden perusahaan.

  2. Middle manager atau manajer menengah, yang termasuk tingkatan ini ialah kepala-kepala bagian, kepala devisi dan kepala seksi.

  3. Supervisory manager atau first line manager tingkat pertama. Termasuk kedalam golongan ini ialah kepala mandor dan mandor.

  1. Manajer dan Organisasi

Masyarakat dalam abad ini sudah menjadi suatu masyarakat organisasi. Tugas-tugas sosial dari penyediaan barang dan jasa sampai pendidikan dan perawat orang sakit serta orang-oarng tua, sekarang banyak dilakukan di dalam dan melalui organisasi-organisasi besar. Organisasi-organisasi semacam itu dirancang supaya tetap berkesinambungan serta dikelola oleh manajer-manajer yang profesional. Karier dalam organisasi, yakni karier sebagai manajer dan profesional lainnya- merupakan karier yang terbuka bagi mereka yang berpendidikan.

Dengan kata-kata tersebut, konsultan dan ahli teori manajemen Peter Drucker menyampaikan suatu kenyataan dalam kehidupan kita. Kita dapat menikmati hidup karena kita bekerja sebagai karyawan dalam berbagai organisasi. Cara bagaimana organisasi-organisasi tersebut dikelola dapat membedakan bukan hanya dalam cara organisasi tersebut melayani pelanggan dan masyarakat, tetapi juga seberapa baik organisasi tersebut mampu memenuhi kebutuhan para karyawan.

  1. Organisasi sebagai fungsi manajemen

Pentingnya Pengorganisasian

Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya dan lingkungan yang melingkupinya. Selain itu dapat pula berarti proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas atau pekerjaan antara para anggota organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. Proses pengorganisasian meliputi :

  1. Perincian pekerjaan yang harus dilakukan

  2. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan yang secara logik dapat dikerjakan oleh satu orang

  3. Pengadaan dan pengembangan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan para anggota menjadi kesatuan terpadu dan harmonis

Pembagian Kerja

Tujuan organisasi adalah mencapai tujuan dimana individu tidak dapat mencapainya sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan kelompok dua orang atau lebih dan tentunya dengan prinsip pembagian kerja (division of labor). Harus diwaspadai konsekuensi jika pembagian kerja dilakukan secara ekstrim yaitu timbulnya kebosanan, keletihan, monoton dan kehilangan motivasi sehingga menyebabkan ketidakefisienan.


Jenis-jenis struktur organisasi

  1. Struktur Fungsional

Dalam struktur-struktur fungsional para pekerja dengan kecakapan kerja yang hampir sama melakukan tugas-tugas yang sejenis secara bersama dalam kelompok-kelompok formal. Kelompok-kelompok ini secara khusus dibentuk dari para pekerja yang dibagi dalam keahlian teknik, kepentingan-kepentingan dan tanggung jawab.

  1. Struktur Divisional

Struktur-struktur ini mengelompokkan bersama para pekerja dengan kecakapan kerja dan tugas-tugas yang beragam namun bekerja untuk suatu produk yang sama, melayani pelanggan-pelanggan yang sama dan atau beroperasi pada daerah geografis yang sama pula.

Struktur divisional terbagi atas:

  1. Struktur produk

  2. Struktur geografi

  3. Struktur pelanggan

  4. Struktur Matriks

  1. Manajer dan Lingkungan Eksternal Organisasi

  1. Definisi Lingkungan

Organisasi sangat dipengaruhi oleh lingkungan baik internal maupun eksternal. Manajer harus menyadari pentingnya pengaruh komponen di dalam maupun diluar organisasi dalam setiap kegiatannya. Manajer harus mengidentifikasi, menganalisa, mengevaluasi, mendiagnosa dan bereaksi terhadap kekuatan lingkungan baik berupa kesempatan, resiko maupun ancaman yang berpengaruh pada operasi organisasi. Sebagian besar organisasi lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan eksternal. Lingkungan eksternal terdiri dari unsur-unsur di luar organisasi yang sebagian besar tak dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh manajer.

  1. Lingkungan Ekstern Mikro

Lingkungan yang berpengaruh secara langsung pada organisasi disebut dengan lingkungan ekstern mikro. Komponen lingkungan ekstern mikro yang paling penting adalah :

    1. Pesaing (competitors)

    2. Langganan (customers)

    3. Pasar Tenaga Kerja (labor supply)

    4. Lembaga-lembaga Keuangan

    5. Penyedia (suppliers)

    6. Perwakilan-perwakilan Pemerintah

  1. Lingkungan Ekstern Makro

Lingkungan yang tidak secara langsung berpengaruh pada organisasi disebut lingkungan ekstern makro. Lingkungan ekstern makro mempengaruhi dengan dua cara, yaitu :

  1. kekuatan tersebut mempengaruhi secara langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih unsur-unsur lingkungan ekstern mikro.

  2. unsur-unsur lingkungan makro menciptakan iklim dimana organisasi ada dan harus memberikan tanggapan.

Lingkungan ekstern makro terdiri dari :

    1. Perkembangan Teknologi

    2. Variabel-variabel Ekonomi

    3. Lingkungan Sosial Kebudayaan

    4. Variabel-variabel Politik

    5. Dimensi Internasional

  1. Perkembangan teori manajemen Dan Berbagai pendekatan manajemen

      1. Pendekatan Klasik

Manajemen Ilmiah

Munculnya manajemen ilmiah diawali oleh Robert Owen, seorang manajer pabrik pemintalan kapas di Skotlandia. Ia menekankan pentingnya unsur manusia dalam produksi dengan membuat perbaikan-perbaikan kondisi kerja karena melalui perbaikan kondisi karyawanlah produksi dan keuntungan akan naik. Selain Owen, ada Charles Babbage seorang profesor matematika dari Inggris. Ia membuat operasi-operasi pabrik menjadi lebih efisien karena aplikasi prinsip-prinsip ilmiah ada proses kerja akan menaikkan produktivitas dan menurunkan biaya. Babbage adalah penganjur pertama prinsip pembagian kerja melalui spesialisasi. Kontribusi yang sangat berpengaruh pada manajemen ilmiah berasal dari Frederick

W. Taylor. Empat prinsip dasar yang dikemukakannya adalah :

  1. Pengembangan metode-metode ilmiah dalam manajemen agar dapat menentukan metode yang paling baik dalam pelaksanaan pekerjaan.

  2. Seleksi ilmiah untuk karyawan agar karyawan dapat diberi tanggung jawab atas sesuatu tugas sesuai dengan kemampuannya.

  3. Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan.

  4. Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja.

Manajemen ilmiah yang mengemukakan pentingnya desain kerja, mendorong para manajer untuk mencari cara terbaik dalam pelaksanaan tugas. Jadi manajemen ilmiah tidak hanya mengembangkan pendekatan rasional untuk pemecahan masalah organisasi tapi juga meletakkan dasar profesionalisme manajemen. Di lain pihak, manajemen ilmiah memiliki keterbatasan dalam penerapannya. Kenaikan produktivitas sering tidak diikuti kenaikan pendapatan. Perilaku manusia yang bermacam-macam juga menjadi hambatan. Pendekatan rasional hanya memuaskan kebutuhan ekonomis dan fisik, tapi tidak pada kebutuhan sosial karyawan dan mengabaikan keinginan manusia untuk kepuasan kerja.

Teori Organisasi Klasik

Kontribusi yang paling berpengaruh berasal dari Henri Fayol seorang industrialis Perancis. Ia mengemukakan teori dan teknik administrasi sebagai pedoman bagi pengelolaan organisasi yang kompleks. Fayol membagi operasi perusahaan menjadi enam kegiatan yang saling tergantung satu sama lain, yaitu :

  1. Teknik – produksi dan manufacturing produk

  2. Komersial – pembelian bahan baku dan penjualan produk

  3. Keuangan – perolehan dan penggunaan modal

  4. Keamanan – perlindungan karyawan dan kekayaan

  5. Akuntansi – pelaporan, pencatatan biaya, laba dan hutang, pembuatan neraca dan pengumpulan data statistik

  6. Manajerial

      1. Pendekatan SDM

Aliran ini muncul karena ketidakpuasan bahwa yang dikemukakan pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja. Manajer menghadapi kesulitan dan frustasi karena karyawan tidak selalu mengikuti pola perilaku yang rasional. Kontribusi yang paling berpengaruh adalah menurut Elton Mayo bahwa manajer harus mengerti kenapa karyawan bertindak seperti yang mereka lakukan dan faktor-faktor psikologis apa yang memotivasi mereka. Prinsip dasar yang dapat disimpulkan dari Teori Perilaku Organisasi adalah :

        1. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat (peranan, prosedur, prinsip)

        2. Manajemen harus sistematik dan pendekatan yang digunakan harus dengan pertimbangan secara hati-hati

        3. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi

        4. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan

      1. Pendekatan Kuantitatif

Masa ini ditandai dengan berkembangnya tim-tim riset operasi dalam pemecahan masalah industri yang didasarkan atas sukses tim riset operasi Inggris dalam Perang Dunia II. Prosedur riset operasi ini kemudian disebut dengan aliran Management Science. Langkah-langkah pendekatannya adalah :

  1. perumusan masalah

  2. penyusunan suatu model matematis

  3. mendapatkan penyelesaian dari model

  4. pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model

  5. penetapan pengawasan atas hasil-hasil

  6. pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi

  1. Perencanaan Dan Pembuatan Keputusan

  1. Proses Perencanaan dan Manajemen

Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa. Perencanaan adalah suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan karena rencana harus diimplementasikan. Ada empat tahap dasar perencanaan, yaitu :

  1. Tahap 1

Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan

  1. Tahap 2

Merumuskan keadaan saat ini

  1. Tahap 3

Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan

  1. Tahap 4

Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan

  1. Rencana Operasional

Ada paling sedikit lima dasar pengklasifikasian rencana, yaitu :

    1. bidang fungsional

mencakup rencana produksi, pemasaran, keuangan dan personalia

  1. tingkatan organisasional

termasuk keseluruhan organisasi atau satuan-satuan kerja organisasi

  1. karakteristik (sifat) rencana

meliputi faktor-faktor kompleksitas, fleksibilitas, keformalan, kerahasiaan, biaya, rasionalitas, kuantitatif dan kualitatif.

  1. Waktu

menyangkut rencana jangka pendek, menengah dan jangka panjang

  1. unsur-unsur rencana

berwujud anggaran, program, prosedur, kebijaksanaan dan lainnya

  1. Tipe-tipe perencanaan

Ada dua tipe utama rencana :

    1. Rencana-rencana Strategik (Strategic Plans)

Merupakan rencana yang dirancang untuk memenuhi tujuan organisasi yang lebih luas mengimplementasikan misi yang memberi alasan khas keberadaan organisasi.

    1. Rencana-rencana Operasional (Operational Plans)

Merupakan rencana untuk menguraikan secara lebih rinci tentang bagaimana rencana strategik akan dicapai. Ada dua tipe rencana operasional, yaitu :

  1. Rencana Sekali Pakai (single use plans)

Rencana yang dikembangkan untuk mencapai tujuan tertentu dan tidak digunakan kembali bila rencana telah tercapai. Contoh rencana sekali pakai antara lain ialah program dan proyek.

  1. Rencana Tetap (standing plans)

Merupakan pendekatan-pendekatan standar untuk penanganan situasi-situasi yang dapat diperkirakan dan terjadi berulang-ulang. Contoh rencana tetap antara lain ialah kebijaksanaan, prosedur standar dan aturan.



  1. Pengendalian

  1. Pengertian Pengendalian Sebagai Fungsi Manajemen

Pengendalian didefinisikan sebagai suatu proses pengawasan kinerja serta pengambilan tindakan untuk memastikan hasil yang diinginkan. Tujuannya yaitu meyakinkan bahwa kinerja sesungguhnya memenuhi atau bahkan melampaui sasaran yang telah ditetapkan. Pengendalian memastikan bahwa segala sesuatu terlaksana secara benar, dengan cara dan waktu yang tepat.

  1. Tahap-Tahap Proses Pengendalian

Tahap proses pengendalian yang dilakukan para manajer adalah sebagai berikut:

    1. Menetapkan sasaran dan standar potensi

Ada 2 macam standar kinerja, yaitu standar output dan standar input. Standar output mengukur hasil kinerja baik dalam hal kuantitas, kualitas, biaya dan waktu. Standar input mengukur pengorbanan yang digunakan untuk melaksanakan serangkaian kegiata pencapain tujuan.

    1. Mengukur kinerja yang sesungguhnya

Tugas dalam proses pengendalian ini adalah mengukur kinerja yang dicapai secara tepat serta input yang digunakan.

    1. Membandingkan hasil dengan sasaran dan standar

Tahap ketiga ini melibatkan perbandingan pengukuran kinerja sesungguhnya dengan sasaran dan standar. Ini merupakan tes penting untuk menentukan sebarapa baik atau seberapa buruk pengendalian terjadi pada situasi tersebut.

    1. Mengambil tindakan yang diperlukan

Tahap ini melibatkan tanggapan kebutuhan dengan melakukan tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki situasi. Langkah ini merupakan cara tepat untuk menggunakan manajemen by exception-memberikan perhatian terhadap situasi yang paling memerlukan tindakan.


  1. Tipe-Tipe Pengendalian

Terdapat 3 macam pengendalian manajerial :

    1. Feedforward control (pengendalian awal)

Pengendalian ini memastikan bahwa arah yang ditentukan sudah benar serta sumber daya yang tepat untuk mencapainya telah tersedia. Pengendalian ini mempertanyakan: “apa yang dibutuhkan sebelum kami memulai suatu kegiatan?”

  1. Concurent control (pengendalian kemudi/sterring control)

Tipe pengendalian ini memfokuskan apa yang terjadi selama kegiatan tersebut berlangsung. Pengendalian ini mempertanyakan: “apa yang dilakukan sebelum kegiatan ini berakhir?” Jenis pengendalian ini membantu menghindari pemborosan serta kegagalan untuk menciptakan produk jadi yang tidak diharapkan.

  1. Feedback control (pengendalian pasca tindakan/postaction control)

Pengendalian ini menitikberatkan kepada hasil akhir yang dicapai. Pengendalian ini mempertanyakan: “sekarang sudah selesai, seberapa baik kita melakukannya?” Pengendalian ini memberikan dasar dalam pencatatan secara formal tentang pencapaian serta pengambilan keputusan dalam pengalokasian imbal jasa atas dasar kinerja.

  1. Karakteristik Pengendalian Yang Efektif

        1. disesuaikan dengan rencana dan struktur organisasi

        2. disesuaikan dengan manajer

        3. ekonomis

        4. akurat

        5. tepat waktu

        6. fleksibel

        7. obyektif dan bisa dipahami

        8. mengarah pada perbaikan

  1. Teknik Dan Metode Pengendalian

    1. Pengendalian Dan Manajemen Informasi

Informasi merupakan dasar pengendalian manajerial. sistem pengendalian harus mampu mengkomunikasikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat dan bagi orang-orang yang tepat, agar penegndalian dapat berfungsi secara efektif. Orang-ornag harus mengetahui sejauh mana kinerja yang diharapkan dari pekerjaan mereka. Manajer dan pembuat keputusan lainnya harus memiliki informasi yang bernilai bagi hasil pekerjaan pada saat mereka membuat perencanaan, menyediakan dukungan serta tindakan-tindakan lain yang tepat. Meskipun antara penyusuna dan penerapan terdapat perbedaan yang besar, manajer baru mencari cara baru dalam menggunakan informasi dan teknologi untuk membantu karyawan mencapai standar kinerja yang tinggi

Perbedaan tersebut digambarkan dengan peningkatan keunggulan posisi dalam organisasi atau sering disebut sebagai Chief Information Officer (CIO). Biasanaya CIO memberikan laporan pada Direktur Eksekutif dengan menggunakan sistem jaringan komputer sepeti halnya kalau melaporkan dengan menggunakan sistem telekomunikasi perkantoran. CIO selalu memainkan peran kunci dalam menerapkan teknologi komputer dalam mengelola informasi dan membuat keputusan strategis organisasi. Pada era sekarang apa yang dinamakan sebagai information superhighway membuat CIO memiliki peran sangat strategis. Tugas CIO, secara sedrhana untuk memastikan bahwa organisasi selalu menggunakan teknologi informasi dalam pelaksanaan kegiatan operasional untuk memperoleh keunggulan bersaing terbaik.

    1. Metode-Metode Pengendalian

  1. Pengawasan Non-Kuantitatif

Pengawasan Non-Kuantitatif tidak melibatkan angka-angka dan dapat digunakan untuk mengawasi prestai organisasi secara keseluruhan. Teknik yang sering digunakan adalah:

        1. pengamatan (penegndalian dengan observasi).

        2. inspeksi teratur dan langsung

        3. laporan lisan dan tertulis

        4. evaluasi pelaksanaan

        5. diskusi antar manajer dengan bawahan tentang pelaksanaan suatu kegiatan

        6. Management by Exception (MBE), dilakukan dengan memperhatikan perbedaan perbedaan yang signifikan.

  1. Pengawasan Kuantitatif

Pengawasan kuantitatif melibatkan angka-angka untuk menilai suatu prestasi. beberapa teknik yang dapat dipakai dalam pengawasan kuantitatif adalah:

        1. anggaran

        2. audit

        3. analisis break-even

        4. analisis rasio

        5. beberapa bagan dan teknik perencanaan seperti bagan Gant (Gant Chart), Pert (Program Evaluation Review Technique), dan CPM (Critical path Method).

    1. Pengendalian Anggaran Dan Pusat Pertanggungjawaban

Salah satu peran penting manajemen informasi dalam organisasi yakni mendukung pengendalian anggaran. manajer yang efektif akan bekerja sisuai dengan anggaran serta sistem informasi sebagai dasar pengendalian. Sistem pengendalian yang baik harus mampu mengidentifikasi pihak-pihak yang bertanggungjawab. Suatu bagian organisasi dapat dikelompokkan menjadi beberapa pusat pertanggungjawaban:

        1. pusat pendapatan (revenue center),

        2. pusat biaya (cost center),

        3. pusat keuntungan (profit center)

        4. pusat investasi (investment center)

Manajer bertanggung jawab terhadap aktivitas yang dilakukan bagiannya, dan manajer tersebut dievaluasi berdasarkan jenis pertenggungjawaban tersebut.




















BAB III

PENUTUP


      1. Kesimpulan

Tujuan organisasi adalah mencapai tujuan dimana individu tidak dapat mencapainya sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan kelompok dua orang atau lebih dan tentunya dengan prinsip pembagian kerja (division of labor).

Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat di dalamnya. Pada umumnya ada empat (4) fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing (pembentukan staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis diharapkan mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk mendapatkan hasil manajemen yang maksimal.

Organisasi sangat dipengaruhi oleh lingkungan baik internal maupun eksternal. Manajer harus menyadari pentingnya pengaruh komponen di dalam maupun diluar organisasi dalam setiap kegiatannya. Manajer harus mengidentifikasi, menganalisa, mengevaluasi, mendiagnosa dan bereaksi terhadap kekuatan lingkungan baik berupa kesempatan, resiko maupun ancaman yang berpengaruh pada operasi organisasi.

Dalam setiap jabatan manajer selalu melekat satu tanggung jawab utama: membantu organisasi untuk mencapai kinerja yang tinggi melalui pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki, baik manusia dan material. Ini semua akan tercapai melalui proses manajemen, yang secara formal diartikan sebagai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian terhadap penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan. Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa. Perencanaan adalah suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan karena rencana harus diimplementasikan. Adapun Pengendalian dilakukan untuk meyakinkan bahwa kinerja sesungguhnya memenuhi atau bahkan melampaui sasaran yang telah ditetapkan. Pengendalian memastikan bahwa segala sesuatu terlaksana secara benar, dengan cara dan waktu yang tepat.

      1. Saran

Penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan, sehingga masih diperlukan tambahan perbaikan – perbaikan untuk menghasilkan makalah yang lebih baik lagi dan lengkap. Adapun saran dari penyusun adalah perlu adanya perbaikan – perbaikan tambahan dari pembaca untuk kesempurnaan dalam pembuatan makalah ini, selain itu pula hendaknya pembaca perlu mengetahui manajemen serta mengimplementasikannya di setiap organisasi.

















DAFTAR PUSTAKA



Hanafi, Mamduh M. 2004. Manajemen. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

Handoko, T. Hani.1995.Manajemen Edisi II. BPFE UGM. Yogyakarta.

E.Kast, Fremont. E.Rosenzweig, James. 2002. Organisasi dan Manajemen. Bumi Aksara. Jakarta.

Sigit, Soehardi. 2003. Perilaku Organisasi. Fakultas Ekonomi Sarjanawiyata Tamansiswa. Yogyakarta.

Sabardi, Agus. 1997. Pengantar Manajemen. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

www.google.co.id / Senin, 15 Agustus 2008

situs http:// http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen




pengantar manajemen dan peranan manajemen

BAB I

PENDAHULUAN


  1. Latar Belakang

Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Sementara itu, Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal; dalam berbagai bidang seperti industri, pendidikan, kesehatan, bisnis, finansial dan sebagainya. Dengan kata lain efektif menyangkut tujuan dan efisien menyangkut cara dan lamanya suatu proses mencapai tujuan tersebut.

Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat di dalamnya. Pada umumnya ada empat (4) fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing (pembentukan staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis diharapkan mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk mendapatkan hasil manajemen yang maksimal.

Ilmu manajemen merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang disistemisasi, dikumpulkan dan diterima kebenarannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya metode ilmiah yang dapat digunakan dalam setiap penyelesaian masalah dalam manajemen. Namun selain itu, beberapa ahli seperti Follet menganggap manajemen adalah sebuah seni. Hal ini disebabkan karena kepemimpinan memerlukan kharisma, stabilitas emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuan menjalin hubungan antaramanusia yang semuanya itu banyak ditentukan oleh bakat seseorang dan sulit dipelajari.

  1. Permasalahan

Dalam makalah ini, penyusun akan memberikan gambaran mengenai pembahasan- pembahasan tentang peranan manajemen dalam organisasi, yang ada antara lain :

  • Pengertian dan proses manajemen

  • Manajemen dan manajer

  • Manajer dan organisasi

  • Organisasi sebagai fungsi manajemen

  • Manajer dan lingkungan eksternal organisasi

  • Perkembangan teori manajemen dan berbagai pendekatan manajemen

  • Perencanaan dan pembuatan keputusan

  • Pengendalian
  1. Tujuan dan Manfaat

Tujuannya : Dalam penulisan makalah ini bertujuan agar kita mengetahui dan memahami apa peranan Manajemen dalam organisasi.

Manfaatnya : Dengan mengetahui peranan manajemen dalam organisasi dapat menambah pengetahuan dan mengimplementasikannya guna menciptakan organisasi yang kondusif.



BAB II

PEMBAHASAN


  1. Pengertian dan Proses Manajemen

Dalam setiap jabatan manajer selalu melekat satu tanggung jawab utama: membantu organisasi untuk mencapai kinerja yang tinggi melalui pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki, baik manusia dan material. Ini semua akan tercapai melalui proses manajemen, yang secara formal diartikan sebagai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian terhadap penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan.

Komentar Hery Mintzberg, seorang ahli teori manajemen terkenal, berikut ini menunjukkan bahwa manajer merupakan suatu jabatan yang sangat penting : ”Tak ada jabatan di dalam masyarakat kita yang lebih penting dari seorang manajer. Manajerlah yang menjadi penentu apakah lambaga-lambaga sosial melayani kita dengan baik atau mereka justru menyia-nyiakan potensi dan sumber daya yang kita miliki. Sekarang sudah waktunya untuk meninggalkan pola pikir lama tentang kerja manajerial dan mulai mempelajarinya secara realistis sehingga kita dapat segera memulai tugas berat untuk mningkatkan hasil kerja manajerial tersebut.”

  1. Manajemen dan Manajer

Kerja merupakan suatu kegiatan yang menghasilkan nilai bagi orang lain. Pendapat bahwa pekerja dan kebutuhan untuk bekerja dengan baik sehingga mampu memberikan kesejahteraan bagi orang, organisasi, dan masyarakat secara keseluruhan, menjadikan studi tentang ”manajer” dan ”manajemen” sebagai suatu hal yang sangat perlu.

Manajer adalah orang yang bertanggung jawab atas hasil kerja satu orang atau labih dalam suatu organisasi. Dengan menempati posisi yang sering disebut dengan berbagai macam istilah (seperti penyelia/supervisor, pimpinan kelompok, kepala divisi, administrator, wakil presiden dan sebagainya), para manajer adalah mereka yang mendapatkan laporan dari pihak lain. Orang-orang yang melaporkan semacam itu, biasanya disebut sebagai bawahan langsung, yang bersama-sama para manajer merupakan sumber daya manusia yang penting dan utama dalam suatu organisasi. Mereka menggunakan sumber daya material, fasilitas, dan uang untuk menghasilkan barang dan jasa yang ditawarkan oleh organisasi kepada konsumen.

Masing-masing manajer, pada hakikatnya melakukan fungsi-fungsi yang sama (dari sudut proses) yaitu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan). Namun dilihat dari corak kegiatannya terdapat perbedaan, sesuai dengan tingkat-tingkat manajer itu dalam suatu perusahaan. Tugas fungsi-fungsi setiap manajer adalah sama, hanya corak kegiatannya yang berbeda, sesuai dengan tingkatan manajer itu dalam perusahaan atau organisasi di mana ia bekerja.

Dari skema diatas terlihat bahwa ada tiga tingkatan manajer yaitu sebagai berikut.

  • Top manager atau manajer tertinggi, disebut juga pucuk pimpinan, yang termasuk dalam golongan ini adalah anggota-anggota board of manajer (dewan direksi) dan presiden perusahaan.

  • Middle manager atau manajer menengah, yang termasuk tingkatan ini ialah kepala-kepala bagian, kepala devisi dan kepala seksi.

  • Supervisory manager atau first line manager tingkat pertama. Termasuk kedalam golongan ini ialah kepala mandor dan mandor.
  1. Manajer dan Organisasi

Masyarakat dalam abad ini sudah menjadi suatu masyarakat organisasi. Tugas-tugas sosial dari penyediaan barang dan jasa sampai pendidikan dan perawat orang sakit serta orang-oarng tua, sekarang banyak dilakukan di dalam dan melalui organisasi-organisasi besar. Organisasi-organisasi semacam itu dirancang supaya tetap berkesinambungan serta dikelola oleh manajer-manajer yang profesional. Karier dalam organisasi, yakni karier sebagai manajer dan profesional lainnya- merupakan karier yang terbuka bagi mereka yang berpendidikan.

Dengan kata-kata tersebut, konsultan dan ahli teori manajemen Peter Drucker menyampaikan suatu kenyataan dalam kehidupan kita. Kita dapat menikmati hidup karena kita bekerja sebagai karyawan dalam berbagai organisasi. Cara bagaimana organisasi-organisasi tersebut dikelola dapat membedakan bukan hanya dalam cara organisasi tersebut melayani pelanggan dan masyarakat, tetapi juga seberapa baik organisasi tersebut mampu memenuhi kebutuhan para karyawan.

  1. Organisasi sebagai fungsi manajemen

Pentingnya Pengorganisasian

Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya dan lingkungan yang melingkupinya. Selain itu dapat pula berarti proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas atau pekerjaan antara para anggota organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. Proses pengorganisasian meliputi :

  • Perincian pekerjaan yang harus dilakukan

  • Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan yang secara logik dapat dikerjakan oleh satu orang

  • Pengadaan dan pengembangan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan para anggota menjadi kesatuan terpadu dan harmonis

Pembagian Kerja

Tujuan organisasi adalah mencapai tujuan dimana individu tidak dapat mencapainya sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan kelompok dua orang atau lebih dan tentunya dengan prinsip pembagian kerja (division of labor). Harus diwaspadai konsekuensi jika pembagian kerja dilakukan secara ekstrim yaitu timbulnya kebosanan, keletihan, monoton dan kehilangan motivasi sehingga menyebabkan ketidakefisienan.


Jenis-jenis struktur organisasi

  1. Struktur Fungsional

Dalam struktur-struktur fungsional para pekerja dengan kecakapan kerja yang hampir sama melakukan tugas-tugas yang sejenis secara bersama dalam kelompok-kelompok formal. Kelompok-kelompok ini secara khusus dibentuk dari para pekerja yang dibagi dalam keahlian teknik, kepentingan-kepentingan dan tanggung jawab.

  1. Struktur Divisional

Struktur-struktur ini mengelompokkan bersama para pekerja dengan kecakapan kerja dan tugas-tugas yang beragam namun bekerja untuk suatu produk yang sama, melayani pelanggan-pelanggan yang sama dan atau beroperasi pada daerah geografis yang sama pula.

Struktur divisional terbagi atas:

  • Struktur produk

  • Struktur geografi

  • Struktur pelanggan

  • Struktur Matriks


  1. Manajer dan Lingkungan Eksternal Organisasi

  1. Definisi Lingkungan

Organisasi sangat dipengaruhi oleh lingkungan baik internal maupun eksternal. Manajer harus menyadari pentingnya pengaruh komponen di dalam maupun diluar organisasi dalam setiap kegiatannya. Manajer harus mengidentifikasi, menganalisa, mengevaluasi, mendiagnosa dan bereaksi terhadap kekuatan lingkungan baik berupa kesempatan, resiko maupun ancaman yang berpengaruh pada operasi organisasi. Sebagian besar organisasi lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan eksternal. Lingkungan eksternal terdiri dari unsur-unsur di luar organisasi yang sebagian besar tak dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh manajer.

  1. Lingkungan Ekstern Mikro

Lingkungan yang berpengaruh secara langsung pada organisasi disebut dengan lingkungan ekstern mikro. Komponen lingkungan ekstern mikro yang paling penting adalah :

    1. Pesaing (competitors)

    2. Langganan (customers)

    3. Pasar Tenaga Kerja (labor supply)

    4. Lembaga-lembaga Keuangan

    5. Penyedia (suppliers)

    6. Perwakilan-perwakilan Pemerintah

  1. Lingkungan Ekstern Makro

Lingkungan yang tidak secara langsung berpengaruh pada organisasi disebut lingkungan ekstern makro. Lingkungan ekstern makro mempengaruhi dengan dua cara, yaitu :

  • kekuatan tersebut mempengaruhi secara langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih unsur-unsur lingkungan ekstern mikro.

  • unsur-unsur lingkungan makro menciptakan iklim dimana organisasi ada dan harus memberikan tanggapan.
Lingkungan ekstern makro terdiri dari :
    1. Perkembangan Teknologi

    2. Variabel-variabel Ekonomi

    3. Lingkungan Sosial Kebudayaan

    4. Variabel-variabel Politik

    5. Dimensi Internasional

  1. Perkembangan teori manajemen Dan Berbagai pendekatan manajemen

      1. Pendekatan Klasik

Manajemen Ilmiah

Munculnya manajemen ilmiah diawali oleh Robert Owen, seorang manajer pabrik pemintalan kapas di Skotlandia. Ia menekankan pentingnya unsur manusia dalam produksi dengan membuat perbaikan-perbaikan kondisi kerja karena melalui perbaikan kondisi karyawanlah produksi dan keuntungan akan naik. Selain Owen, ada Charles Babbage seorang profesor matematika dari Inggris. Ia membuat operasi-operasi pabrik menjadi lebih efisien karena aplikasi prinsip-prinsip ilmiah ada proses kerja akan menaikkan produktivitas dan menurunkan biaya. Babbage adalah penganjur pertama prinsip pembagian kerja melalui spesialisasi. Kontribusi yang sangat berpengaruh pada manajemen ilmiah berasal dari Frederick

W. Taylor. Empat prinsip dasar yang dikemukakannya adalah :

  1. Pengembangan metode-metode ilmiah dalam manajemen agar dapat menentukan metode yang paling baik dalam pelaksanaan pekerjaan.

  2. Seleksi ilmiah untuk karyawan agar karyawan dapat diberi tanggung jawab atas sesuatu tugas sesuai dengan kemampuannya.

  3. Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan.

  4. Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja.

Manajemen ilmiah yang mengemukakan pentingnya desain kerja, mendorong para manajer untuk mencari cara terbaik dalam pelaksanaan tugas. Jadi manajemen ilmiah tidak hanya mengembangkan pendekatan rasional untuk pemecahan masalah organisasi tapi juga meletakkan dasar profesionalisme manajemen. Di lain pihak, manajemen ilmiah memiliki keterbatasan dalam penerapannya. Kenaikan produktivitas sering tidak diikuti kenaikan pendapatan. Perilaku manusia yang bermacam-macam juga menjadi hambatan. Pendekatan rasional hanya memuaskan kebutuhan ekonomis dan fisik, tapi tidak pada kebutuhan sosial karyawan dan mengabaikan keinginan manusia untuk kepuasan kerja.

Teori Organisasi Klasik

Kontribusi yang paling berpengaruh berasal dari Henri Fayol seorang industrialis Perancis. Ia mengemukakan teori dan teknik administrasi sebagai pedoman bagi pengelolaan organisasi yang kompleks. Fayol membagi operasi perusahaan menjadi enam kegiatan yang saling tergantung satu sama lain, yaitu :

  1. Teknik – produksi dan manufacturing produk

  2. Komersial – pembelian bahan baku dan penjualan produk

  3. Keuangan – perolehan dan penggunaan modal

  4. Keamanan – perlindungan karyawan dan kekayaan

  5. Akuntansi – pelaporan, pencatatan biaya, laba dan hutang, pembuatan neraca dan pengumpulan data statistik

  6. Manajerial

      1. Pendekatan SDM

Aliran ini muncul karena ketidakpuasan bahwa yang dikemukakan pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja. Manajer menghadapi kesulitan dan frustasi karena karyawan tidak selalu mengikuti pola perilaku yang rasional. Kontribusi yang paling berpengaruh adalah menurut Elton Mayo bahwa manajer harus mengerti kenapa karyawan bertindak seperti yang mereka lakukan dan faktor-faktor psikologis apa yang memotivasi mereka. Prinsip dasar yang dapat disimpulkan dari Teori Perilaku Organisasi adalah :

        1. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat (peranan, prosedur, prinsip)

        2. Manajemen harus sistematik dan pendekatan yang digunakan harus dengan pertimbangan secara hati-hati

        3. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi

        4. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan

      1. Pendekatan Kuantitatif

Masa ini ditandai dengan berkembangnya tim-tim riset operasi dalam pemecahan masalah industri yang didasarkan atas sukses tim riset operasi Inggris dalam Perang Dunia II. Prosedur riset operasi ini kemudian disebut dengan aliran Management Science. Langkah-langkah pendekatannya adalah :

  • perumusan masalah

  • penyusunan suatu model matematis

  • mendapatkan penyelesaian dari model

  • pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model

  • penetapan pengawasan atas hasil-hasil

  • pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi

  • Perencanaan Dan Pembuatan Keputusan


  1. Proses Perencanaan dan Manajemen

Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa. Perencanaan adalah suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan karena rencana harus diimplementasikan. Ada empat tahap dasar perencanaan, yaitu :

  1. Tahap 1

Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan

  1. Tahap 2

Merumuskan keadaan saat ini

  1. Tahap 3

Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan

  1. Tahap 4

Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan

  1. Rencana Operasional

Ada paling sedikit lima dasar pengklasifikasian rencana, yaitu :

    1. bidang fungsional

mencakup rencana produksi, pemasaran, keuangan dan personalia

  1. tingkatan organisasional

termasuk keseluruhan organisasi atau satuan-satuan kerja organisasi

  1. karakteristik (sifat) rencana

meliputi faktor-faktor kompleksitas, fleksibilitas, keformalan, kerahasiaan, biaya, rasionalitas, kuantitatif dan kualitatif.

  1. Waktu

menyangkut rencana jangka pendek, menengah dan jangka panjang

  1. unsur-unsur rencana

berwujud anggaran, program, prosedur, kebijaksanaan dan lainnya

  1. Tipe-tipe perencanaan

Ada dua tipe utama rencana :

    1. Rencana-rencana Strategik (Strategic Plans)

Merupakan rencana yang dirancang untuk memenuhi tujuan organisasi yang lebih luas mengimplementasikan misi yang memberi alasan khas keberadaan organisasi.

    1. Rencana-rencana Operasional (Operational Plans)

Merupakan rencana untuk menguraikan secara lebih rinci tentang bagaimana rencana strategik akan dicapai. Ada dua tipe rencana operasional, yaitu :

  1. Rencana Sekali Pakai (single use plans)

Rencana yang dikembangkan untuk mencapai tujuan tertentu dan tidak digunakan kembali bila rencana telah tercapai. Contoh rencana sekali pakai antara lain ialah program dan proyek.

  1. Rencana Tetap (standing plans)

Merupakan pendekatan-pendekatan standar untuk penanganan situasi-situasi yang dapat diperkirakan dan terjadi berulang-ulang. Contoh rencana tetap antara lain ialah kebijaksanaan, prosedur standar dan aturan.


  1. Pengendalian

  1. Pengertian Pengendalian Sebagai Fungsi Manajemen

Pengendalian didefinisikan sebagai suatu proses pengawasan kinerja serta pengambilan tindakan untuk memastikan hasil yang diinginkan. Tujuannya yaitu meyakinkan bahwa kinerja sesungguhnya memenuhi atau bahkan melampaui sasaran yang telah ditetapkan. Pengendalian memastikan bahwa segala sesuatu terlaksana secara benar, dengan cara dan waktu yang tepat.

  1. Tahap-Tahap Proses Pengendalian

Tahap proses pengendalian yang dilakukan para manajer adalah sebagai berikut:

    1. Menetapkan sasaran dan standar potensi

Ada 2 macam standar kinerja, yaitu standar output dan standar input. Standar output mengukur hasil kinerja baik dalam hal kuantitas, kualitas, biaya dan waktu. Standar input mengukur pengorbanan yang digunakan untuk melaksanakan serangkaian kegiata pencapain tujuan.

    1. Mengukur kinerja yang sesungguhnya

Tugas dalam proses pengendalian ini adalah mengukur kinerja yang dicapai secara tepat serta input yang digunakan.

    1. Membandingkan hasil dengan sasaran dan standar

Tahap ketiga ini melibatkan perbandingan pengukuran kinerja sesungguhnya dengan sasaran dan standar. Ini merupakan tes penting untuk menentukan sebarapa baik atau seberapa buruk pengendalian terjadi pada situasi tersebut.

    1. Mengambil tindakan yang diperlukan

Tahap ini melibatkan tanggapan kebutuhan dengan melakukan tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki situasi. Langkah ini merupakan cara tepat untuk menggunakan manajemen by exception-memberikan perhatian terhadap situasi yang paling memerlukan tindakan.


  1. Tipe-Tipe Pengendalian

Terdapat 3 macam pengendalian manajerial :

    1. Feedforward control (pengendalian awal)

Pengendalian ini memastikan bahwa arah yang ditentukan sudah benar serta sumber daya yang tepat untuk mencapainya telah tersedia. Pengendalian ini mempertanyakan: “apa yang dibutuhkan sebelum kami memulai suatu kegiatan?”

  1. Concurent control (pengendalian kemudi/sterring control)

Tipe pengendalian ini memfokuskan apa yang terjadi selama kegiatan tersebut berlangsung. Pengendalian ini mempertanyakan: “apa yang dilakukan sebelum kegiatan ini berakhir?” Jenis pengendalian ini membantu menghindari pemborosan serta kegagalan untuk menciptakan produk jadi yang tidak diharapkan.

  1. Feedback control (pengendalian pasca tindakan/postaction control)

Pengendalian ini menitikberatkan kepada hasil akhir yang dicapai. Pengendalian ini mempertanyakan: “sekarang sudah selesai, seberapa baik kita melakukannya?” Pengendalian ini memberikan dasar dalam pencatatan secara formal tentang pencapaian serta pengambilan keputusan dalam pengalokasian imbal jasa atas dasar kinerja.

  1. Karakteristik Pengendalian Yang Efektif

        1. disesuaikan dengan rencana dan struktur organisasi

        2. disesuaikan dengan manajer

        3. ekonomis

        4. akurat

        5. tepat waktu

        6. fleksibel

        7. obyektif dan bisa dipahami

        8. mengarah pada perbaikan

  1. Teknik Dan Metode Pengendalian

    1. Pengendalian Dan Manajemen Informasi

Informasi merupakan dasar pengendalian manajerial. sistem pengendalian harus mampu mengkomunikasikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat dan bagi orang-orang yang tepat, agar penegndalian dapat berfungsi secara efektif. Orang-ornag harus mengetahui sejauh mana kinerja yang diharapkan dari pekerjaan mereka. Manajer dan pembuat keputusan lainnya harus memiliki informasi yang bernilai bagi hasil pekerjaan pada saat mereka membuat perencanaan, menyediakan dukungan serta tindakan-tindakan lain yang tepat. Meskipun antara penyusuna dan penerapan terdapat perbedaan yang besar, manajer baru mencari cara baru dalam menggunakan informasi dan teknologi untuk membantu karyawan mencapai standar kinerja yang tinggi

Perbedaan tersebut digambarkan dengan peningkatan keunggulan posisi dalam organisasi atau sering disebut sebagai Chief Information Officer (CIO). Biasanaya CIO memberikan laporan pada Direktur Eksekutif dengan menggunakan sistem jaringan komputer sepeti halnya kalau melaporkan dengan menggunakan sistem telekomunikasi perkantoran. CIO selalu memainkan peran kunci dalam menerapkan teknologi komputer dalam mengelola informasi dan membuat keputusan strategis organisasi. Pada era sekarang apa yang dinamakan sebagai information superhighway membuat CIO memiliki peran sangat strategis. Tugas CIO, secara sedrhana untuk memastikan bahwa organisasi selalu menggunakan teknologi informasi dalam pelaksanaan kegiatan operasional untuk memperoleh keunggulan bersaing terbaik.

    1. Metode-Metode Pengendalian

  1. Pengawasan Non-Kuantitatif

Pengawasan Non-Kuantitatif tidak melibatkan angka-angka dan dapat digunakan untuk mengawasi prestai organisasi secara keseluruhan. Teknik yang sering digunakan adalah:

        1. pengamatan (penegndalian dengan observasi).

        2. inspeksi teratur dan langsung

        3. laporan lisan dan tertulis

        4. evaluasi pelaksanaan

        5. diskusi antar manajer dengan bawahan tentang pelaksanaan suatu kegiatan

        6. Management by Exception (MBE), dilakukan dengan memperhatikan perbedaan perbedaan yang signifikan.

  1. Pengawasan Kuantitatif

Pengawasan kuantitatif melibatkan angka-angka untuk menilai suatu prestasi. beberapa teknik yang dapat dipakai dalam pengawasan kuantitatif adalah:

        1. anggaran

        2. audit

        3. analisis break-even

        4. analisis rasio

        5. beberapa bagan dan teknik perencanaan seperti bagan Gant (Gant Chart), Pert (Program Evaluation Review Technique), dan CPM (Critical path Method).

    1. Pengendalian Anggaran Dan Pusat Pertanggungjawaban

Salah satu peran penting manajemen informasi dalam organisasi yakni mendukung pengendalian anggaran. manajer yang efektif akan bekerja sisuai dengan anggaran serta sistem informasi sebagai dasar pengendalian. Sistem pengendalian yang baik harus mampu mengidentifikasi pihak-pihak yang bertanggungjawab. Suatu bagian organisasi dapat dikelompokkan menjadi beberapa pusat pertanggungjawaban:

        1. pusat pendapatan (revenue center),

        2. pusat biaya (cost center),

        3. pusat keuntungan (profit center)

        4. pusat investasi (investment center)

Manajer bertanggung jawab terhadap aktivitas yang dilakukan bagiannya, dan manajer tersebut dievaluasi berdasarkan jenis pertenggungjawaban tersebut.



BAB III

PENUTUP


      1. Kesimpulan

Tujuan organisasi adalah mencapai tujuan dimana individu tidak dapat mencapainya sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan kelompok dua orang atau lebih dan tentunya dengan prinsip pembagian kerja (division of labor).

Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat di dalamnya. Pada umumnya ada empat (4) fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing (pembentukan staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis diharapkan mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk mendapatkan hasil manajemen yang maksimal.

Organisasi sangat dipengaruhi oleh lingkungan baik internal maupun eksternal. Manajer harus menyadari pentingnya pengaruh komponen di dalam maupun diluar organisasi dalam setiap kegiatannya. Manajer harus mengidentifikasi, menganalisa, mengevaluasi, mendiagnosa dan bereaksi terhadap kekuatan lingkungan baik berupa kesempatan, resiko maupun ancaman yang berpengaruh pada operasi organisasi.

Dalam setiap jabatan manajer selalu melekat satu tanggung jawab utama: membantu organisasi untuk mencapai kinerja yang tinggi melalui pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki, baik manusia dan material. Ini semua akan tercapai melalui proses manajemen, yang secara formal diartikan sebagai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian terhadap penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan. Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa. Perencanaan adalah suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan karena rencana harus diimplementasikan. Adapun Pengendalian dilakukan untuk meyakinkan bahwa kinerja sesungguhnya memenuhi atau bahkan melampaui sasaran yang telah ditetapkan. Pengendalian memastikan bahwa segala sesuatu terlaksana secara benar, dengan cara dan waktu yang tepat.

      1. Saran

Penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan, sehingga masih diperlukan tambahan perbaikan – perbaikan untuk menghasilkan makalah yang lebih baik lagi dan lengkap. Adapun saran dari penyusun adalah perlu adanya perbaikan – perbaikan tambahan dari pembaca untuk kesempurnaan dalam pembuatan makalah ini, selain itu pula hendaknya pembaca perlu mengetahui manajemen serta mengimplementasikannya di setiap organisasi.

















DAFTAR PUSTAKA



Hanafi, Mamduh M. 2004. Manajemen. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

Handoko, T. Hani.1995.Manajemen Edisi II. BPFE UGM. Yogyakarta.

E.Kast, Fremont. E.Rosenzweig, James. 2002. Organisasi dan Manajemen. Bumi Aksara. Jakarta.

Sigit, Soehardi. 2003. Perilaku Organisasi. Fakultas Ekonomi Sarjanawiyata Tamansiswa. Yogyakarta.

Sabardi, Agus. 1997. Pengantar Manajemen. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

www.google.co.id / Senin, 15 Agustus 2008

situs http:// http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen